HUT RI

Terimakasih atas kunjungan anda!!!

Selasa, 25 Agustus 2015

BPBD Bantu Warga Salurkan Air Bersih

Petugas BPBD Lebak menyalurkan air bersih.


Berdasarkan data dari BMG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Banten, musim kemarau saat ini kemungkinan akan berlangsung sampai dengan September 2015. Bencana kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak membuat ratusan keluarga mengalami krisis air bersih, serta terancamnya ribuan Ha areal persawahan.
Sejak bulan lalu, Kabupaten Lebak, ditetapkan dalam status darurat air bersih oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten.
Pegawai BPBD  Kabupaten Lebak yang dibantu oleh para relawan,  yang selalu sigap membantu warga menghadapi  bencana kekeringan atau krisis air bersih yang tersebar di hampir seluruh Kecamatan di wilayah Kabupaten Lebak.
Untuk menanggulangi permasalahan yang tengah dihadapi warga itu, Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya menginstruksikan, kepada BPBD Lebak untuk memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang mengalami kekeringan sejak Bulan Juli lalu, secara merata dan berkala.                Bupati berharap agar warga tidak sungkan untuk melapor dan menginformasikan kepada Pemkab melalui BPBD dan pihak-pihak terait jika di Wilayahnya terkena dampak kekeringan dan mengalami krisis air bersih. Karena berdasarkan data dan pemetaan wilayah yang sudah dimiliki BPBD, terdapat puluhan kampung dan belasan desa yang tersebar di 14 Kecamatan yang termasuk kedalam katagori rawan kekeringan.
Menurut Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi, sampai saat ini BPBD Lebak telah mendistribusikan bantuan air bersih utnuk warga Lebak, dan petugas BPBD selalu siap untuk menyalurkan bantuan juka memang ada permintaan dari warga.
           “Hampir setiap hari kami mendistribusikan air bersih untuk kebutuhan warga sehari-hari”. ujar Kaprawi, Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak.
           Menurutnya masyarakat yang dilanda krisis air bersih tercatat di 11 Kecamatan  antara lain, Kecamatan Cibadak, Warunggungung, Kalanganyar, Curugbitung, Maja, Muncang Sobang, Wanasalam, Bayah dan Cilograng.
         Masyarakat yang tinggal di daerah itu terpaksa menggunakan air tidak layak untuk keperluan mandi, cuci dan Kakus (MCK). Mereka menggunakan air sungai yang mengalami pendangkalan hingga airnya sudah berubah warna kehitam-hitaman.

           Karena hal tersebut, bupati lebak meminta warga untuk tetap menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari bebagai penyakit, terutama penyakit kulit yang biasa mewabah akibat dampak kemarau panjang ini. (ADH)